Jumat, 25 November 2011

Cinta Cenat Cenut Season 2 ( Part 3 : Its Must Be Dream! )

Putri Part.


Mentari pagi pun bersinar. Huw… sungguh indah pagi ini. Pagi pertama aku dijemput Rafael setelah beberapa tahun. Yap! Hari ini Rafael berencana menjemputku. Dan pagi ini juga, aku akan kembali memperkenalkan Rafael sebagai pacarku lagi pada orang tuaku. Yah.. bagaimanapun ekspresi mereka, mereka harus menerima kalau anaknya ini masih mencintai Rafael. Hihihihi.

“Selamat Pagi Tante!” Salam Rafael di depan pintu. Ibu tampak terkejut melihat Rafael LAGI!

“Nak Nak Rafael?!?” tanya ibuku. Aku pun bergegas keluar dan langsung menarik Rafael.

“hehehe, ibu jangan bilang sama ayah yah bu. Dah ibuu…” kataku sambil membawa Rafael kembali ke mobilnya. 

Ternyata ini bukan waktu yang tepat untuk kembali memperkenalkan Rafael sebagai pacar ku. yah tentu saja. ekspresi ibu tadi sudah menjadi bukti kalau ibu terkejut Rafael yang dulu tega nyakitin aku sekarang kembali. but it was history, now is defferent.
Hari ini aku berniat untuk mengajak Gisel untuk pergi ke sekolah dengan kami. Tapi, Rafael tidak mau. Yah.. untuk beberapa minggu Rafael dan yang lain akan selalu ada di sekolah. Mereka mempunyai urusan, entah apakah itu aku tidak tau.

Author Part

Dengan santainya, Gisela mengayuh sepedanya. Ia sangat suka bersepeda. Ia pun sampai disekolah. Gisela kembali berjalan sendiri di lorong sekolahnya. Ia mengenakan seragam sekolahnya yang masih baru, karna ia baru genap 1 minggu bersekolah di SMA Harapan. Ia membawa tas punggung ungunya dan dengan kameranya yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi.

Tak lama Putri datang sambil bergandengan dengan Rafael. Gisela tampak terkejut dengan mereka berdua. “ohh.. jadi gitu.. karna ada pacarnya berangkat sekolah ninggalin gue? Fine!” kata Gisela sambil menyindir.

“hehehe maaf deh.. tadinya sih aku mau jemput kamu. Tapi Rafael ga mau.” Kata Putri sambil bermanja manja dengan Rafael. Gisela pun melirik Rafael tapi Rafael hanya menjulurkan lidahnya.

“ah udah yuk! Kita ke tempat yang lain yuk!” ajak Putri menengahi mereka,

“ wohow woow! I can’t!! I have something to do now!!” kata Gisela dengan logat britishnya.

“ahh.. just shut up and follow us!” kata Rafael dan Putri secara kompak. Putri pun menarik Gisela dan membawanya berlari dan bersama Rafael juga.

“But it’s time for study!! And I need go to… ” teriak Gisela sambil berlari.

Mereka pun sampai di ruangan OSIS. Gisela hanya bisa pasrah ketika mereka memasuki ruangan itu. Tanpa sadar ternyata mereka sekarang berada di ruangan yang memang harusnya Gisela hadiri. Yap! Ruang OSIS. Mereka semua sudah terkumpul disini. Dari Rangga, Rafael, Bisma, Dicky, Ilham, Reza, Morgan, Putri, dan Gisela

“loh, kok?? Ini kok semua ada disini?” kata Gisela bertanya tanya. Yap! Mereka semua sengaja terkumpul disini. Karna sebentar lagi akan diadakan rapat anak OSPEK. Gisela pun duduk diantara Dicky dan Rangga, sedangkan Putri? Tentu saja masih menempel dengan pacarnya di kursi super duper VVIP.

Tanpa sadar, mata Gisela langsung tertuju untuk mencari seseorang.

“Huftt…. Syukur deh muka dia udah hilang!” kata Gisela tak sengaja.

“hah? Muka siapa yang hilang?” kata Dicky.

“hah? Ah nggak papa. Ka Dicky bukan?” kata Gisela gugup. Sebenarnya maksud Gisela bukan mukanya tapi lebam - lebamnya.

“ia, hehehe. Manggilnya ga usah pake kak! Biasa aja. Dicky aja!” kata Dicky sambil tersenyum memperlihatkan behelnya. Dalam kurun waktu yang sangan cepat, Gisela dan Dicky sudah terlihat begitu akrab.

“Ka Rangga, Ka Ilham, Ka Reza, Ka Bisma….” Kata Gisela sambil seperti mengabsen murid muridnya. Maksud Gisela seperti itu adalah untuk mengingat mereka semua satu persatu.

“heh.. sok sopan!” kata seorang laki - laki di daerah berlawanan dari Gisela dengan suara yang tidak nyaring. Gisela pun menghentikan absenan nya. Dan langsung menatap laki laki itu.

“heh.. sok pintar!” balasnya.

“heh!! Morgan! Gisela! Kalian diem dong!” kata Ilham yang sedang asyik main PSP. Dan Ya!! Laki - laki itu adalah Morgan. Morgan daritadi memang hanya diam sambil membaca bukunya. Karna itu Gisela meledeknya dengan sok pintar.

“Raf! Liat deh! Gisela sama Morgan!” kata Putri sambil berbisik.

“kenapa mereka?” Tanya Rafael.

“ga papa sih. Cuman nyuruh liatin mereka aja” kata Putri sewot.

___________

“What?!?!?! Are you serious?!?” jerit Gisela.

“why me?!? Its not fare!” lanjutnya. Yah.. komite sekolah sudah membuat keputusan. Bahwa Gisela, dan para Personil SM*SH akan mengikuti OSPEK sebagai panitia senior.dan mereka harus berpasangan. 1 pasangan untuk 1 kelompok anak OSPEK

Bisma - Rangga

Dicky - Reza

Rafael - Ilham

Dan yap! Gisela - Morgan!.

Putri tidak termasuk dalam panitia OSPEK karna Putri keberatan. Karna Putri masih harus focus untuk beasiswanya.

“kenapa mereka mesti ada?? Mereka kan udah lulus! Bahkan alumni 2 tahun yang lalu! Kenapa! Dan kenapa saya harus jadi panitia??” Tanya Gisela marah. Ketua OSIS hanya bisa ketakutan dan tak bisa berkta apa - apa.

“Maaf, bukannya saya lancang Ka. Tapi ini sudah perintah dari yayasan dan kepala sekolah. Dan mereka ingin kalian bertujuh dan Gisela ikut. Dan ini emang udah disiapin sesuai tema OSPEK tahun ini ‘all is special’ jadi semuanya harus special” Kata Ketua OSIS sambil ketakutan

Yah, memang ketua OSIS SMA Harapan adalah murid kelas 2 sehingga ia memanggil Gisela dan lainnya dengan sebutan kakak.

“Ok. Rilex. And Why me? Why not Putri? Aku kan baru 1 minggu sekolah!” kata Gisela lagi.

“Udah, Sel. Calm down!” bujuk Dicky yang ada di sampingnya.

“ka ka kaka di recommendasikan sama kepala sekolah. Ma maaf ka. Aku tau kaka ga suka, tapi aku ga bisa nolak.” Kata Ketua OSIS.

“hah, Whetever! it must be dream right? a nightmare actually! i need to get up” kata Gisela. Ia langsung saja ingin meninggalkan ruangan tanpa menghiraukan apakah rapat ini sudah selesai atau belum.

 “udah, santai aja kra! Dia emang gitu kok. Entar juga nerima. Just calm down!” kata Putri sambil mendekati Cakra, si ketua OSIS.

“kenapa sih tu anak. Udah bagus dipasangin sama morgan, masih aja gitu. Heh!” kesal Rafael.

“lo ada masalah sama Gisela ya Gan?” Tanya Rangga yang sedari tadi diam. Morgan tidak menjawab, ia hanya melirik Rangga dengan tajam.

“engga, bukan sama Morgan mungkin. Dia emang ga suka nyakitin orang. Yah nge ospek orang mungkin dia rasa itu sama aja ngebuat orang bete sama dia. Yah.. nyamuk aja dia ga berani mukul, malah dia pernah kena DB karna ga bisa mukul nyamuk DB” jelas Putri. Mungkin Putri tidak megetahui mengenai masalah Morgan dan Giselaa kemarin. Gisela adalah sahabat Putri, tapi Gisela jarang bercerita dengan Putri, ia lebih suka memendamnya.

“hah? Gara - gara itu? Yakin ga ada yang lain? Yakin put dia ga punya masalah sama kami?” Tanya Reza sambil terkejut.

“ehm, em… gimana yah.. setelah kalian kembali gue jadi jarang ngomong sama Gisela. Dari kemarin gue baru ketemu dia hari ini. Jadi gue ga tau. Hehe” kata Putri.

“jadi semua nerima kan? Ga ada yang nolak?” kata Cakra ragu - ragu.

“eits tunggu.. OSPEKnya mulai kapan?” Tanya Ilham.

“mulai hari senin. 2 hari dari sekarang ka!” jawab Cakra.

“Yes! 2 hari lagi gue bakal ngerjain banyak cewe kaya dulu ah~” kata Bisma tanpa malu. Yang lain hanya tersenyum melihat Bisma.

“ka, mudahan kata kata kaka beneran ya. Kepala sekolah percaya banget sama aku kalo aku bisa ngeyakinin Gisela!” kata Cakra sambil mendekati putri.

“Pasangannya mending diubah aja deh. Biar gue sama Gisela, mungkin bakal berhasil.” Usul Dicky.

“Maaf ka. Bukannya aku sok, tapi menurut perintah kepala sekolah, pasangan pasangan ini ga bisa di ubah. Soalnya kayaknya kepala sekolah udah punya rencana deh ka.” Jawab Cakra.


To Be Continued.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan cuma baca, comment juga dong!